Rokok, Jamu, dan Obat Kuat Adalah Produk Unggulan Indonesia di Masa Depan.


Beberapa negara eropa terkenal dengan produk fashion dan wine-nya yang harganya sangat mahal. Korea terkenal dengan produk elektronik dan hiburannya yang mendunia. Lantas, produk apa yang layak menjadi kebanggaan Indonesia?  Apakah di masa depan Indonesia masih bisa mengekspor berbagai komoditas tambang seperti batubara dan nikel yang cadangannya semakin  menipis. Bagaimana caranya Indonesia bisa membayar utang luar negerinya jika penerimaan devisanya semakin menurun bahkan mungkin tak cukup untuk membiayai impor. Indonesia butuh terobosan luar biasa yang mungkin tak bisa dilakukan oleh figur-figur tua yang kurang jenius dan kurang mendunia. Dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia berpeluang mengalami turbulensi hebat disegala aspek kehidupan. Beban hutang yang menggunung, tingkat penggangguran tinggi, kemampuan pebisnis yang kurang handal, dan pemerintah yang kurang kompeten akan memberi warna menakjubkan yang sulit dibayangkan. Disaat yang serba sulit kemana rakyat akan menggantungkan harapan - apakah dengan berdoa siang malam hingga lelah dan frustasi. 


Badai pasti berlalu meskipun kita tidak melakukan apapun. Semua keberuntungan dan kesialan mengalir dalam arus waktu. Sebelum membuat langkah dan terobosan besar yang bisa mengubah keadaan dan membalik kesialan menjadi keberuntungan - penjernihan jiwa dan pikiran mutlak diperlukan yang bisa dicapai melalui meditasi dan kontemplasi. Jika mayoritas manusia di Indonesia masih bersikap munafik, fanatik, dan berpikiran sempit - bukan tidak mungkin negara ini jatuh ke lubang krisis yang terdalam dan dicaplok negara lain. Bangkit dengan filosofi teratai  mungkin bisa menjadi solusi efektif disaat keputusasaan mulai melanda. Dengan kejernihan pikiran dan visi sebening kristal, kita bisa melihat masa depan dari sekarang. Rokok, Jamu, dan Obat Kuat berpeluang besar menjadi produk unggulan Indonesia di masa depan.   


Video Pilihan :









2022 dan 1444 Hijriyah Akan Menjadi Tahun Yang Luar Biasa


Sudah 2 tahun ekonomi diuji pandemi, namun sebelum pandemi melanda pun ekonomi sudah menunjukkan tanda-tanda melambat dan banyak toko ritel yang tutup karena daya beli yang menurun. Kini di awal 2022, terjadi kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng yang menyusahkan pedagang dan rumah tangga. Ironis memang, tapi itulah kenyataan yang terjadi di negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Apakah akan ada kejutan - kejutan lain dipertengahan tahun ini ? Apapun kejutannya seharusnya kita telah siap untuk menghadapinya, baik turbulensi ekonomi maupun politik.  


Video Pilihan :









Dimana Letak Kecanggihan Mobil Listrik ?


Harga Mobil listrik masih belum terjangkau dan hanya menarik minat kelas menengah atas. Dipersepsikan seolah lebih canggih dan lebih ramah lingkungan, tapi benarkah demikian ? Teknologi mobil listrik justru lebih sederhana dibanding mobil mesin diesel/bensin. Hanya mengandalkan baterai berkapasitas besar dengan harga mahal dikombinasikan dengan motor listrik - bukankah itu seperti mobil mainan. Jadi, Mobil canggih itu yang seperti apa? Yang memiliki fitur radar, anti peluru, dan tambahan mesin jet listrik untuk memberi daya dorong dan kecepatan.


Dilihat dari segi dampak lingkungan, mobil listrik memang tidak menimbulkan polusi udara tapi jangan lupa listrik yang dipakai untuk mengisi daya dari PLN juga berasal dari pembakaran batubara, gas, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari renewable energy. Bahan untuk membuat baterai juga adalah produk pertambangan yang jelas memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Jika tujuannya adalah mengurangi polusi udara mengapa tidak sejak dulu dikembangkan mobil bermesin hibrida yang mampu mengurangi konsumsi BBM dan polusi udara secara drastis. 


Video pilihan :






Dampak Positif dan Negatif E-Commerce untuk UKM

Segala sesuatu selalu memiliki dampak positif dan negatif tak terkecuali ecommerce. Didukung modal besar dari investor institusional, beberapa e-commerce beriklan secara masif dan promosi diskon hampir setiap bulan. Strategi bakar uang untuk menarik masyarakat berbelanja secara daring terbukti efektif. Kini masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dll telah terbiasa berbelanja online dan mulai meninggalkan kebiasaan berbelanja secara langsung ke toko / mall. Ini tentu berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha kecil yang selama ini menyewa toko. Terbukti di beberapa pusat perbelanjaan, banyak toko yang telah tutup bahkan sebelum pandemi covid berlangsung.


Para pelaku UKM memang bisa bergabung dan banyak yang telah membuka lapak di marketplace online, namun tentu hanya toko/grosir yang menawarkan harga termurah yang bisa menggaet konsumen. Pelaku usaha kecil tentu tidak bisa bersaing dari segi harga dengan grosir dan distributor besar. Jutaan lapak online milik pelaku UKM bisa jadi hanya sebatas pelengkap dan mempercantik statistik jumlah pengguna situs e-commerce. Tapi realitas tak seindah statistik yang dibanggakan, mayoritas omzet e-commerce yang tumbuh pesat hanya dinikmati grosir dan distributor besar.

Video Pilihan :









Rokok Telah Menjadi Bagian dari Budaya Nusantara ( Bagian 1 )

Ada jutaan orang Indonesia yang menjadi penikmat rokok. Bagi mereka, rokok telah menjadi bagian penting dalam hidup layaknya cinta yang bisa memberi kenikmatan dan kepuasan. Mereka sudah tahu sejak dulu tentang efek negatif dari merokok, untuk apa ada peraturan yang mengharuskan gambar penyakit mengerikan di kemasan rokok yang membuatnya tak elok dipandang. Ada upaya terstruktur, sistematis dan masif untuk mematikan industri rokok - mulai dari menaikkan tarif cukai sangat tinggi yang membuat harganya tak lagi terjangkau hingga menggembar-gemborkan bahaya merokok yang terkesan sangat dilebih-lebihkan. Tentu segala sesuatu akan menjadi berbahaya jika berlebihan/overdosis - ini tidak hanya berlaku untuk rokok tapi juga vitamin c, soda, bir, kopi, bahkan susu tinggi kalsium. 


Menikmati hidup adalah hak setiap orang, pilihannya bisa beragam - pergi clubbing, memiliki banyak istri cantik atau mengoleksi mobil mewah. Tapi jika ingin bahagia secara sederhana, menikmati rokok dan secangkir kopi bisa jadi pilihan yang jauh lebih ekonomis. Bersyukur dan bahagia adalah  salah satu resep panjang umur yang diajarkan oleh banyak legenda spiritual. Terbukti banyak perokok yang tetap sehat hingga usia 70 tahun, mereka bahagia, tidak pernah menderita kanker, dan jarang terserang flu. Jangan biarkan kampanye hitam mematikan industri rokok yang telah berjasa besar terhadap penerimaan negara, petani tembakau, pedagang, dan menjadi sponsor siaran sepak bola di TV. Dan lebih dari semua itu, rokok telah menjadi bagian dari budaya nusantara.

Video Pilihan :









Asal Bukan Jakarta, Ibukota Seharusnya Dipindah Sejak Dulu ( Bagian 1 )

Jakarta sudah terlalu lama menikmati status sebagai ibukota negara. Selama ini pembangunan lebih terkonsentrasi di wilayah barat pulau jawa. Ini jelas kurang adil bagi suku jawa sendiri. Jutaan orang jawa terpaksa mencari pekerjaan hingga ke luar negeri tapi dipersepsikan seolah orang jawa-lah yang menikmati pembangunan dan hasil kekayaan tambang dari pulau-pulau lain. Semua harus sadar Jakarta sejak dulu hingga kini bukanlah kotanya orang jawa meski banyak pejabat yang berasal dari suku jawa. 


Apakah pemindahan ibukota ke kalimantan sudah tepat? Biarkan waktu yang menjawabnya, tapi yang pasti sudah terlalu banyak tambang yang dikeruk dari bumi kalimantan dan sudah seharusnya pembangunan berskala masif sebagai imbalannya terlepas jadi ibukota atau tidak. Alternatif lokasi lainnya yang layak dipertimbangkan selain di kalimantan adalah bali, jateng, dan lampung agar pembangunan lebih merata. Kalau pembangunan dipulau jawa saja tidak merata apalagi di wilayah timur Indonesia. 


Video Pilihan :









Perang Ukraina-Rusia Adalah Peringatan Awal Dari Tuhan ( Bagian 1 )

Tuhan seringkali memberi peringatan sebelum bencana/ hukuman besar terjadi dalam bentuk krisis, perang, kekacauan, dan bencana dalam skala kecil terlebih dahulu. Peringatan semacam itu seharusnya membuat kita waspada dan mempersiapkan diri sebelum bencana dan hukuman besar yang sesungguhnya terjadi. Kita harus menyadari bahwa perang Ukraina-Rusia ini adalah peringatan awal untuk sebuah perang dan kekacauan besar yang mungkin saja tidak akan lama lagi. 


Hidup akan selalu dipenuhi dengan tantangan, masa damai dan masa perang selalu datang silih berganti seperti pergantian musim. Tanpa terjadi perang pun, kita bisa saja tewas kecelakaan atau terkena penyakit. Dalam kondisi normal pun banyak orang menganggur, stres bahkan bunuh diri apalagi jika tekanan hidup meningkat. Krisis pangan, energi dan ekonomi akan menambah suram kehidupan di bumi disaat  pandemi wabah penyakit belum juga reda. 

Video Pilihan :











Solusi Penuh Kedamaian untuk Palestina & Ukraina dari Mahavira ( Bagian 1 )

Ajaran spiritual super premium dari India yang terkenal anti kekerasan mengajarkan Ahimsa. Kekerasan tidak perlu dilawan dengan kekerasan, invasi asing bisa kita hadapi dengan santai - merokok sambil ngopi dan main kartu bisa jadi pilihan. Segala yang terjadi telah diatur dan sesuai dengan kehendak Tuhan kuasa surga nirwana, mengapa kita terlalu risau dengan tanah/bumi yang sebenarnya tidak akan lama kita tempati. Merasa terjajah adalah sebuah pilihan sikap - menganggap wilayah yang di tempati adalah warisan nenek moyang yang harus dipertahankan mati-matian itu kini direbut kaum bangsa lain yang mungkin berbeda agama. Itulah yang mungkin ada dalam benak sebagian warga Palestina dan Ukraina - merasa marah, tidak terima dengan apa yang terjadi, bahkan ada yang mencoba menjadi pahlawan dengan bom bunuh diri. Mungkin mereka lupa atau memang gagal paham bahwa takdirlah yang membuat mereka lahir dan tumbuh disuatu tempat. Kita tidak bisa memilih terlahir sebagai orang Israel atau Palestina, Orang Rusia atau Ukraina, Orang Belanda atau Indonesia. Jadi bersikap rasis dan penuh kebencian terhadap bangsa lain hanya akan merugikan diri sendiri di dunia dan terancam masuk neraka. 


Pilihlah jalan hidup penuh kebijaksanaan, tidak ada salahnya mempelajari ajaran Mahavira ( Jaina ) dan Gautama Buddha yang terkenal penuh cinta kasih, kedamaian, dan kebijaksanaan untuk menambah wawasan dan menjernihkan pikiran. Hindarilah ajaran yang penuh kebencian, provokatif, dan selalu ingin memonopoli kebenaran. Cobalah untuk merasa tidak terjajah karena kita selalu diberi pilihan oleh Tuhan untuk bersikap dalam kondisi apapun sepanjang hidup. Biarkan Tuhan sendiri yang menilai dan memutuskan apa yang terbaik menurutnya untuk terjadi dalam kehidupan di bumi ini. Tidak usah kita merepotkan diri dan membebani pikiran dengan berbagai kekonyolan tentang nasionalisme ataupun invasi & penjajahan karena bumi dengan segala isinya sepenuhnya adalah milik Tuhan bukan milik nenek moyang kita. Tuhan bebas memberi kekuasaan kepada siapapun yang dikehendakinya. Setiap bangsa berhak menjadi besar bagaimanapun caranya - melancarkan invasi/ekspansi dan aneksasi adalah normal terjadi sepanjang zaman.


Video Pilihan :









Blunder Jadikan Beras Sebagai Makanan Pokok ( Bagian 1 )

Makan nasi bukanlah budaya asli nusantara. Entah sejak kapan makan nasi menjadi populer menggantikan ubi, jagung dan sagu. Dari segi kandungan gizi, ubi dan jagung jauh lebih sehat dan bernutrisi - kandungan proteinnya lebih tinggi dari beras. Dari segi kemudahan pembudidayaannya pun, ubi lebih mudah - tinggal tancam batang ubi di sela sela pohon di kebun/ hutan pun bisa tumbuh subur. Proses panen dan memasaknya pun sangat mudah - tinggal cabut, bakar / rebus ubinya. Bandingkan dengan padi yang proses pembudidayaannya harus disawah dan butuh banyak air, perawatan dan pemanenannya butuh banyak waktu dan tenaga, harus melewati proses pengeringan, dan penggilingan menjadi beras. Bayangkan betapa susahnya orang-orang dulu harus menumbuk padi ( sebelum ada mesin penggiling beras ) demi makan nasi yang sebenarnya tidak akan enak jika tidak ada lauknya. Untuk apa memilih yang repot ( makan nasi ) jika bisa makan ubi yang serba lebih ( lebih mudah ditanam,lebih mudah dimasak,lebih bergizi tanpa lauk pun sudah enak ). Sudah saatnya kita berpikir ulang dan mengganti beras dengan ubi sebagai makanan pokok. Terlebih disaat perubahan iklim / kekeringan didepan mata, negara-negara yang menjadikan beras sebagai makanan pokok harus mulai mendiversifikasi dengan ubi dan jagung jika tidak ingin terjadi kelaparan akut karena kegagalan panen padi disemua wilayah.


Era kejayaan beras akan segera usai, perubahan iklim dan kekeringan adalah pemastinya. Persawahan bukanlah praktik pertanian yang ramah lingkungan. Membabat hutan untuk mencetak sawah secara terus menerus akan merusak lingkungan dan menjadi penyebab berbagai bencana - banjir, longsor, pemanasan, kekeringan, dan menurunnya kadar oksigen di udara.Jangan biarkan kebodohan dengan menjadikan beras sebagai makanan pokok terus berlangsung. Mari kita akhiri segera dengan mulai menanam ubi di kebun dan pekarangan rumah diantara sela-sela pohon. Makan ubinya, nikmati sayur / jamu dari daunnya, dan rasakan hidup yang lebih sehat. 

Video Pilihan :